1.Termometer Laboratorium
Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah
panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar
termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat
setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
2. Termometer Klinis
Termometer ini khusus digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan bisanya diisi
dengan raksa atau alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas
wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah
pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala pada
termometer ini antara 35°C sampai 42°C.
3. Termometer Ruangan
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya
termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang
berbeda. Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C
4. Termometer Digital
Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip
kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer
digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan
pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam
bentuk angka yang langsung bisa dibaca.
5. Termokopel
Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya.
Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesiennya lebih
kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka
tertentu. Angka yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu benda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar